Tuesday, January 29, 2019

Sejarah Perkembangan Media Pembelajaran

            Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh pembelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah dan buku tersebut berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1965. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan.
            Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagi siswa melalui semua indera, terutama indera pandang dan dengar. Media pembelajaran mula-mula hanya dianggap sebagai alat bantu guru dalam kegiatan mengajar. Alat bantu tersebut adalah alat bantu visual seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat bantu tersebut dimaksudkan untuk memberikan pengalaman langsung, memotivasi serta mempertinggi daya serap peserta didik. Tetapi karena terlalu memusatkan perhatian kepada alat bantu visual, sehingga kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan pembelajaran dan juga evaluasinya.
            Sekitar abad ke-20, mulailah masuk pengaruh teknologi audio sehingga pembelajaran mulai dilengkapi dengan peralatan audio. Dan pada pertengahan abad ke-20, pemanfaatan alat visual mulai melengkapi dengan peralatan audio sehingga dikenal dengan istilah audio visual. Dan pada akhir tahun 1950, teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat audio visual. Dalam pandangan teori komunikasi, alat audio visual berfungsi sebagai alat penyalur pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan.
            Begitu pula dalam dunia pendidikan, alat audio visual ini bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai penyalur pesan belajar. Tetapi pada masa itu, peserta didik yang merupakan komponen utama dalam pembelajaran belum mendapat perhatian khusus. Baru pada tahun 1960-1965, para ahli mulai memperhatian peserta didik sebagai komponen utama dalam pembelajaran. Pada masa itu juga ada teori yang mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, yaitu teori Behaviorisme (teori tingkah laku) dari BF. Skinner. Dan teori ini telah mendorong diciptakan media yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.
            Pada tahun 1965-1970, pendekatan sistem mulai menampakan pengaruhnya dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Dan setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian kepada siswa.
                Dan pada masa sekarang, perkembangan media sangat pesat, semakin banyak tokoh-tokoh pendidikan yang mempelopori media, sehingga semakin banyak pula alat-alat yang tercipta untuk membantu pembelajaran.
      




[1]I. A. Darmawan, Sejarah Perkembangan Media Pembelajaran, Online: http://gladie-kun.blogspot.com/2009/10/media-pembelajaran-ict.html, diakses Oktober 2009


No comments: