Mengajar merupakan tugas seorang guru dan dapat dipandang
sebagai bentuk usaha yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar.
Mengajar dengan terampil akan diperoleh oleh pendidik apabila kreatif yang ada
pada dirinya diterapkan, agar kegiatan belajar tetap menarik perhatian, tidak
membosankan sehingga peserta didik menunjukan sikap antusias dan
ketekunan, penuh gairah dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.[1] Untuk menjadi terampil
membutuhkan usaha yaitu menerapkan gaya mengajar dengan kreatif, contohnya
menggunakan berbagai media dalam pembelajaran dan memakai beberapa metode
pembelajaran yang ada.
Dalam
proses kegiatan pembelajaran, peserta didik kurang dimotivasi dan diperhatikan
dalam hal ketertarikan terhadap materi, serta dalam hal mengembangkan kemampuan
berpikir. Dari waktu ke waktu dalam pembelajaran, guru kurang dalam hal kepedulian
terhadap minat peserta didik, komunikasi yang ada di dalam kelas hanya
dilakukan satu arah, guru berbicara dan murid mendengarkan kemudian diarahkan
untuk mencatat, menghafal, mengingat dan memendam hal-hal yang baru mereka
terima tanpa diharuskan peserta didik memahami isi materi yang disampaikan guru
dan tanpa mau tahu apakah peserta didik tertarik dan memiliki minat terhadap
materi tersebut. Kebiasaan-kebiasaan tersebut menimbulkan hilangnya minat
belajar peserta didik dalam mengikuti materi pembelajaran. Di sini, kehadiran
media sangat membantu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa
supaya menjadi seorang yang berpikir kreatif. Salah satu media yang bisa
dipakai untuk mengajar adalah media audiovisual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang jauh
lebih baik daripada media audio dan visual, karena media audiovisual mempunyai
dua unsur yaitu unsur suara dan unsur gambar.
Mengenai media audivisual, Ummyssalam A. T. A Duludu (2014:51) memberi pendapat yaitu, “Media audiovisual adalah
media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.” Sangat
jelas bahwa media audiovisual merupakan perantara untuk menyampaikan informasi
dari guru kepada siswa. Contoh
jenis media visual yaitu,
1. Video
Video merupakan jenis media pembelajaran jenis
audiovisual karena memiliki dua
unsur, penglihatan dan pendengaran. Video ini merupakan media yang
menampilkan gerak semakin popular digunakan sebagai alat bantu pembelajaran
yang walaupun durasinya yang cukup pendek. Pesan yang disampaikan lewat video
bisa berupa kebenaran, misalkan tentang sebuah kejadian/peristiwa yang penting
maupun berita teraktual. Media ini
memiliki kelebihan yang lebih banyak daripada media audio dan visual. Kelebihan-kelebihannya adalah:
a) Peserta didik dapat mengerti dengan jelas maksud guru yang
ingin disampaikan,
2. Film
Film adalah media yang menampilkan
gambar-gambar hidup, memiliki dua unsur seperti audio dan visual. Film
mempunyai fungsi yaitu sebagai hiburan bagi banyak penonton, mengabadikan
sebuah moment bersejarah atau sebagainya, menampilkan tentang banyak program
seperti pendidikan, keindahan alam, sejarah, dan lain sebagainya. Di sini
fungsi film itu sendiri dapat membantu siswa tentang berbagai informasi dan
mempelajari dan mempengaruhi sikap. Sebuah film dapat dikatakan sebagai alat
bantu pembelajaran yang baik apabila, penyajiannya menarik, bahasanya digunakan
dengan benar dan menyajikan informasi yang baru.
Dari setiap media pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya
masing-masing. walaupun begitu ketiga jenis media pembelajaran ini, bisa
digunakan dalam membantu siswa memahami materi yang disampaikan pengajar.
[1]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 38
No comments:
Post a Comment