Wednesday, January 9, 2019

Pengertian Media Pembelajaran


Dalam mengajar, pasti dibutuhkan alat-alat untuk membantu mengefektifkan kegiatan belajar mengajar. alat-alat yang dimaksud disebut sebgai media pembelajaran. Istilah media pasti bukanlah hal yang baru diteliga kita. Informasi yang disampaikan secara lisan terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh peserta didik, terlebih apabila guru kurang cakap dalam menjelaskan materi. Disinilah media memiliki peran sebagai alat bantu menyampaikan infomasi dan menyederhanakan bahan materi yang terkadang susah dijelaskan oleh guru menggunakan kata-kata dan kalimat. Di zaman yang semakin canggih ini, guru dituntut untuk bisa mengoprerasikan setiap media pembelajaran, mengingat anak zaman sekarang yang sudah menggunakan alat-alat canggihnya dalam belajar. 
 
Pengertian Media Pembelajaran
          Secara umum, media merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau pesan dari suatu tempat ke tempat lain. Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harafiah, media berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan dengan menerima pesan. Mengenai media, sudah begitu banyak yang menjelaskannya, contoh yang dapat dijadikan sebagai alat bantu atau media adalah radio, televisi, video, film, gambar, poster, grafik, atau benda apa saja yang dapat membawa pesan atau informasi kepada pendengar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
          Media dapat berupa apa saja, selagi itu dapat membantu para pejuang pendidikan untuk menyampaikan pesan-pesan yang diharapkan. Wina sanjaya juga sependapat dengan hal tersebut yang mengatakan, “Media bukan hanya berhubungan dengan alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang dapat digunakan agar peserta didik dapat memperoleh pengetahuan.”[2]Seorang guru juga termasuk menjadi media pembelajaran. Guru menjadi media utama di dalam kelas yang akan diperhatikan oleh peserta didik, apa yang mereka lihat itu juga yang akan mereka perhatikan. Mengingat tugas guru adalah mendidik dan mengajar , keteladaan guru menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan. Seperti pepatah jawa mengatakan “Guru digugu lan ditiru” yang artinya guru diteladani dan dicontoh. Dalam pepatah tersebut mengandung arti yang dalam bahwa keteladanan guru sangat diharapkan bagi peserta didik dan guru mampu menempatkan diri pada posisi yang benar. 
          Dalam pengertian ini, pengajar tidak diberikan batasan apapun untuk menggunakan alat yang akan digunakan dan di sinilah diperlukan kreativitas dan keterampilan guru dalam mengunakan media, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efekrif dan efisien. Guru berarti perlu menyeimbangkan antara kreativitas dan media supaya pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang dikehendaki.
          Sejalan dengan pandangan di atas, Benny A. Pribadi secara rinci mengemukakan bahwa media adalah sarana pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi aktivitas belajar. Media dapat diartikan sebagai perantara yang menghubungkan antara guru atau instruktur dengan siswa. Media dapat digunakan untuk mendukung terciptanya proses pembelajaran efektif, efisien dan menarik.[3]
          Selain itu, para pakar juga memberikan membatasan terhadap pengertian media pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Dina Indriana yaitu, “Media pembelajaran adalah alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film, rekaman vidio, dan lain sebagainya, serta media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.[4]
          Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda, tetapi ada satu kesamaan yang dapat dimengerti yaitu bahwa media adalah satu alat untuk berkomunikasi dengan peserta didik supaya tujuan yang diinginkan dapat tercapai dan juga dapat mempengaruhi orang lain.
          Dari berbagai pengertian tersebut, menyimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat memberikan rangsangan bagi peserta didik supaya memiliki minat untuk belajar.
            Mengapa harus mengerti tentang media???? karena media itu penting untuk menolong peserta didik. tanpa adanya media pembelajaran di dalam kelas, suasana seakan tegang, jadi media hadir di dalam kelas supaya tidak menimbulkan ketegangan. apalagi jika yang diajar adalah anak-anak, pengajar pasti tahu bahwa anak-anak sangat menyukai hal-hal baru. jadi merupakan tugas guru untuk menciptakan alat-alat peraga atau yang dikenal sebagai media ke hadapan para siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan bermaksud untuk mengganti cara mengajar yang telah ada, tetapi untuk memperlengkapi, menambah variasi mengajar dan membantu para pendidik dalam menyampaikan pesan atau informasi. Dengan adanya media dalam pembelajaran diharapkan supaya ada interaksi yang terjandi antara guru dan peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
          Tujuan media dalam pembelajaran adalah mencegah kemungkinan terjadinya verbalisme, yang artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa mengetahui makna yang terkandung dalam kata tersebut.[5] Penyampaian materi yang hanya menggunakan bahasa menunjukkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui kata. Artinya bahwa media mempunyai tujuan yang baik dalam kegiatan belajar dan mencegah adanya verbalisme dalam kelas. 



[1]Haryanto, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: PT Asdi Mahasatya), 129
[2]Dina Indriana, 87
[3]Usep Kusniawan, Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (Malang: Gunung Samudera), 91
[4]Rinu Larasati, Media Audio Pembelajaran, Online: http://googleweblight.com/i?u=https://civitas.uns.ac.id/rinularasati/2017/05/07/media-audio-pembelajaran/&hl=id-ID, diakses pada 7 Mei 2017
[5]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group), 169