Dalam mengajar, pasti dibutuhkan alat-alat untuk membantu
mengefektifkan kegiatan belajar mengajar. alat-alat yang dimaksud disebut
sebgai media pembelajaran. Istilah media pasti bukanlah hal yang baru diteliga
kita. Informasi yang
disampaikan secara lisan terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh peserta
didik, terlebih apabila guru kurang cakap dalam menjelaskan materi. Disinilah
media memiliki peran sebagai alat bantu menyampaikan infomasi dan
menyederhanakan bahan materi yang terkadang susah dijelaskan oleh guru
menggunakan kata-kata dan kalimat. Di zaman yang semakin canggih ini, guru
dituntut untuk bisa mengoprerasikan setiap media pembelajaran, mengingat anak
zaman sekarang yang sudah menggunakan alat-alat canggihnya dalam belajar.
Pengertian Media
Pembelajaran
Secara
umum, media merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau pesan dari suatu
tempat ke tempat lain. Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan
bentuk jamak dari kata medium. Secara harafiah, media berarti perantara,
yaitu perantara sumber pesan dengan menerima pesan. Mengenai media, sudah begitu banyak yang menjelaskannya, contoh yang dapat dijadikan sebagai alat bantu atau media adalah radio, televisi, video, film, gambar, poster, grafik, atau benda apa saja yang dapat membawa pesan atau informasi kepada pendengar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Media
dapat berupa apa saja, selagi itu dapat membantu para pejuang pendidikan untuk
menyampaikan pesan-pesan yang diharapkan. Wina sanjaya juga sependapat dengan
hal tersebut yang mengatakan, “Media bukan hanya berhubungan dengan alat atau
bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang dapat digunakan agar peserta didik
dapat memperoleh pengetahuan.”[2]Seorang guru juga termasuk menjadi media pembelajaran. Guru menjadi media
utama di dalam kelas yang akan diperhatikan oleh peserta didik, apa yang mereka
lihat itu juga yang akan mereka perhatikan. Mengingat tugas guru adalah
mendidik dan mengajar , keteladaan guru menjadi prioritas utama yang harus
diperhatikan. Seperti pepatah jawa mengatakan “Guru digugu lan ditiru” yang
artinya guru diteladani dan dicontoh. Dalam pepatah tersebut mengandung arti
yang dalam bahwa keteladanan guru sangat diharapkan bagi peserta didik dan guru
mampu menempatkan diri pada posisi yang benar.
Dalam
pengertian ini, pengajar tidak diberikan batasan apapun untuk menggunakan alat
yang akan digunakan dan di sinilah diperlukan kreativitas dan keterampilan guru
dalam mengunakan media, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efekrif dan
efisien. Guru berarti perlu menyeimbangkan antara kreativitas dan media supaya
pembelajaran terlaksana sesuai dengan yang dikehendaki.
Sejalan
dengan pandangan di atas, Benny A. Pribadi secara rinci mengemukakan bahwa
media adalah sarana pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi aktivitas
belajar. Media dapat diartikan sebagai perantara yang menghubungkan antara guru
atau instruktur dengan siswa. Media dapat digunakan untuk mendukung terciptanya
proses pembelajaran efektif, efisien dan menarik.[3]
Selain
itu, para pakar juga memberikan membatasan terhadap pengertian media
pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Dina Indriana yaitu, “Media
pembelajaran adalah alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam
bentuk buku, film, rekaman vidio, dan lain sebagainya, serta media merupakan
alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses
belajar.[4]
Setiap
orang memiliki pandangan yang berbeda, tetapi ada satu kesamaan yang dapat
dimengerti yaitu bahwa media adalah satu alat untuk berkomunikasi dengan
peserta didik supaya tujuan yang diinginkan dapat tercapai dan juga dapat
mempengaruhi orang lain.
Dari
berbagai pengertian tersebut, menyimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat
memberikan rangsangan bagi peserta didik supaya memiliki minat untuk belajar.
Mengapa harus mengerti tentang media???? karena media itu penting untuk
menolong peserta didik. tanpa adanya media pembelajaran di dalam kelas, suasana
seakan tegang, jadi media hadir di dalam kelas supaya tidak menimbulkan
ketegangan. apalagi jika yang diajar adalah anak-anak, pengajar pasti tahu
bahwa anak-anak sangat menyukai hal-hal baru. jadi merupakan tugas guru untuk
menciptakan alat-alat peraga atau yang dikenal sebagai media ke hadapan para
siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan bermaksud untuk mengganti
cara mengajar yang telah ada, tetapi untuk memperlengkapi, menambah variasi
mengajar dan membantu para pendidik dalam menyampaikan pesan atau informasi.
Dengan adanya media dalam pembelajaran diharapkan supaya ada interaksi yang
terjandi antara guru dan peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
Tujuan media dalam pembelajaran adalah mencegah kemungkinan terjadinya
verbalisme, yang artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa mengetahui
makna yang terkandung dalam kata tersebut.[5] Penyampaian materi yang hanya menggunakan bahasa
menunjukkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan
melalui kata. Artinya bahwa media mempunyai tujuan yang baik dalam kegiatan
belajar dan mencegah adanya verbalisme dalam kelas.
[1]Haryanto, Perencanaan
Pengajaran (Jakarta: PT Asdi Mahasatya), 129
[2]Dina Indriana, 87
[3]Usep Kusniawan, Pengembangan Media
Pembelajaran Anak Usia Dini (Malang: Gunung Samudera), 91
[4]Rinu Larasati, Media Audio
Pembelajaran, Online: http://googleweblight.com/i?u=https://civitas.uns.ac.id/rinularasati/2017/05/07/media-audio-pembelajaran/&hl=id-ID,
diakses pada 7 Mei 2017
[5]Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group), 169
1 comment:
Good
Post a Comment