Media juga terbagi ke dalam
beberapa jenis, yang dalam penggunaannya tidaklah asing lagi dalam aktivitas
pembelajaran. Jenis media tidak dibatasi hanya pada orang atau pada kelompok
tertentu. Semua orang memiliki kebebasan dalam mengelompokkan media, sepanjang
apa yang dikelompokkan itu logis atau masuk akal. Pada halaman
ini, akan membahas beberapa jenis media yang dapat digunakan dan membantu dalam
pembelajaran supaya dapat berjalan dengan baik.
Dalam sistem
pembelajaran yang semakin maju, fungsi guru sebagai pembawa pesan perlu dibantu
dengan media agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien,
seperti yang dikatakan oleh B. S. Sidjabat (2014:296) yang berpendapat, yaitu,
“Dalam proses terjadinya kegiatan belajar efektif selalu diperlukan media atau
alat bantu pembelajaran”. Media sangat penting dalam proses pembelajaran.
Dalam kenyataannya ada guru yang belum menganggap penting media dalam
pembelajaran.Jadi, guru seyogyanya bisa memahami bahwa media sangat membantu
menciptakan proses pembelajaran secara maksimal, efektif dan efisien.
Media visual merupakan
alat bantu guru yang penyampaian pesannya melibatkan penglihatan, media ini
hanya bisa dilihat saja, tidak bisa di dengar. Menggunakan media visual dalam
kegiatan belajar, juga merupakan pilihan yang banyak diambil oleh pengajar. Di
bawah ini ada macam-macam audio visual.
1. Poster
Poster merupakan kata-kata yang bisa di baca, bisa dilihat, dan
tidak bisa di dengar. Selain itu, poster juga dilengkapi dengan gambar-gambar,
kata-kata, berkolaborasi dengan warna sehingga membuat siswa tertarik untuk
membaca poster tersebut. Poster bisa dijadikan sebagai media yang dapat
digunakan untuk mendidik anak-anak supaya mematuhi setiap perintah yang
diberikan oleh pengajar. Seperti poster "Buanglah Sampah Pada
Tempatnya". Jika poster dibuat dengan desain yang menarik dan menempelnya,
guru kemudian mengarahkan supaya membaca, mengingat dan melakukannya.
2. Grafik
Contoh media visual berikutnya adalah media
grafis. Media grafis merupakan jenis media visual karena menyampaikan pesan
melalui simbol, angka-angka, garis-garis, titik-titik, untuk menjelaskan data
statistik. Grafik dibuat semenarik mungkin yang bermaksud menarik suapaya
garafik mudah dipahami. Media
visual ini memiliki kelebihan yaitu, pemikiran lebih tajam, dapat membuat
peserta didik mengerti isi materi lebih mendalam dan dapat membuat peserta
didik berpikir lebih spesifik.
3. Gambar atau Foto
Melalui gambar yang disajikan oleh pengajar, dapat mengalihkan
perhatian siswa menjadi lebih fokus. karena kebanyakan anak lebih cepat
memahami ketika melihat gambar-gambar. Misalkan guru hendak menjelaskan tentang
"Kehidupan di Bawah Laut", maka siswa lebih menangkap gambar daripada
penjelasan guru. Dengan menggunakan media gambar, imajinasi anak lebih
berkembang. Selain dapat menggambarkan begitu banyak hal, harganya juga
praktis, bisa juga didapat dari koran, majalah dan lain-lain. Itu semua
bergantung pada kreatifitas guru dalam menciptakan media pembelajaran.
Dan yang perlu dipahami
oleh guru bahwa setiap anak memiliki minat dan kebutuhannya masing-masing,
misalnya anak yang tinggal di perkotaan berbeda minatnya dengan anak
yang tinggal di pedesaan. Dalam hal pembelajaran, bahan ajar dan penyampaian
sedapat mungkin diselaraskan dengan minat dan kebutuhan anak tersebut. Ada anak yang dalam kemampuannya hanya bisa
menggunakan media audio, ada juga anak yang memahami pelajaran dengan media
visual, ada pula anak yang hanya memahami materi menggunakan media audiovisual,
bahkan ada anak yang bisa memiliki kemampuan dengan media apa saja. Yang perlu
diingat oleh setiap pengajar adalah memperhatikan kemampuan anak dan
menyesuaikan. Walaupun tingkat kemungkinannya kecil bahwa seorang guru
menyesuaikan pengajarannya dengan begitu banyak anak yang ditemui tetapi sebisa
mungkin ada usaha dari pendidik untuk memenuhi minat dan kebutuhan yang
berbeda. Dan sesuatu yang bisa menarik minat dan dibutuhkan anak, akan menarik
perhatiannya, dengan demikian mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar.
Guru dipandang sebagai orang yang paling
mengetahui kondisi belajar dan permasalahan belajar yang dihadapi oleh peserta
didiknya, karena hampir setiap hari guru berhadapan dengan peserta
didiknya.Karena itu, guru dituntut untuk kreatif dalam pembelajaran khususnya
dalam menggunakan media,agar peserta didik dapat belajar secara
efektif. Kreativitas menggunakan media dapat meningkatkan minat belajar
peserta didik. Dalam kenyataannya, guru kurang kreatif dalam menggunakan media
pembelajaran sehingga mengurangi minat belajar peserta didik.Tumbuhnya kreativitas
di dalam diri guru memungkinkan terwujudnya ide perubahan dan upaya peningkatan
terus menerus.[1]Artinya bahwa guru yang kreatif selalu
mencari cara bagaimana agar proses pembelajaran semakin menarik dan
menyenangkan.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam
pembelajaran, guru dituntut untuk kreatif dalam penggunaan media, supaya
peserta didik memiliki gairah dalam mengikuti pembelajaran dan juga terciptanya
proses belajar yang efektif. Ketidaktahuan guru mengenai media menjadi masalah
dalam hal terciptanya pembelajaran yang efektif,sehingga membuat peserta didik
kurang gairah dalam belajar. Andar Arsyad mengatakan hal serupa yaitu,
“Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap siswa.”[2]Artinya bahwa kehadiran media dalam pembelajaran
membantu peserta didikuntuk lebih mengerti apa yang guru sampaikan dan membantu
meningkatkan minat belajar peserta didik.
Supaya media yang digunakan itu efektif atau
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka guru juga perlu terampil dalam
mengemasnya. Berbicara mengenai keterampilan dalam mengajar
sangat berkaitan dengan gaya guru dalam mengemas dan menyampaikan materi, serta
tidak lepas dari kemampuan guru yang dimilikinya. Pada umumnya, guru yang
terampil dalam mengajar adalah guru yang tidak hanya mengetahui teori, tetapi
juga kreatif dalam artian mampu membawakan materi dengan menarik minat siswa
dalam belajar disertai media
pembelajaran.
Hal
ini berarti bahwa keterampilan guru itu bukan hanya lahir dari sebuah pelatihan
tetapi juga dilakukan dan diasah secara perlahan-lahan sehingga menjadi guru
yang terampil dalam mengajar, disertai dengan niat mendidik yang tulus, karena
sangatlah berbeda seorang guru yang mengajar menggunakan ketulusan dengan
seseorang yang kurang tulus. Karena tanggungjawab seorang guru mengajar dan
membimbing siswa merupakan suatu tugas yang amat berat, sehingga diperlukan hati yang tulus untuk
mengajar.
Dalam sistem pembelajaran yang semakin maju, fungsi guru sebagai
pembawa pesan perlu dibantu dengan media agar proses pembelajaran dapat
berlangsung efektif dan efisien, seperti yang dikatakan oleh B. S. Sidjabat
(2014:296) yang berpendapat, yaitu, “Dalam proses terjadinya kegiatan belajar
efektif selalu diperlukan media atau alat bantu pembelajaran”. Media
sangat penting dalam proses pembelajaran. Dalam kenyataannya ada guru yang
belum menganggap penting media dalam pembelajaran.Jadi, guru seyogyanya bisa memahami
bahwa media sangat membantu menciptakan proses pembelajaran secara maksimal,
efektif dan efisien.
[2]Andar arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:
Raja Gra Findo Persada, 2007), 15
No comments:
Post a Comment