Thursday, January 17, 2019

Media Visual


Media juga terbagi ke dalam beberapa jenis, yang dalam penggunaannya tidaklah asing lagi dalam aktivitas pembelajaran. Jenis media tidak dibatasi hanya pada orang atau pada kelompok tertentu. Semua orang memiliki kebebasan dalam mengelompokkan media, sepanjang apa yang dikelompokkan itu logis atau masuk akal. Pada halaman ini, akan membahas beberapa jenis media yang dapat digunakan dan membantu dalam pembelajaran supaya dapat berjalan dengan baik.          
      Dalam sistem pembelajaran yang semakin maju, fungsi guru sebagai pembawa pesan perlu dibantu dengan media agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien, seperti yang dikatakan oleh B. S. Sidjabat (2014:296) yang berpendapat, yaitu, “Dalam proses terjadinya kegiatan belajar efektif selalu diperlukan media atau alat bantu pembelajaran”. Media sangat penting dalam proses pembelajaran. Dalam kenyataannya ada guru yang belum menganggap penting media dalam pembelajaran.Jadi, guru seyogyanya bisa memahami bahwa media sangat membantu menciptakan proses pembelajaran secara maksimal, efektif dan efisien.

Phone, Tablet, Screen, Mobile, Smart, Modern

      Media visual merupakan alat bantu guru yang penyampaian pesannya melibatkan penglihatan, media ini hanya bisa dilihat saja, tidak bisa di dengar. Menggunakan media visual dalam kegiatan belajar, juga merupakan pilihan yang banyak diambil oleh pengajar. Di bawah ini ada macam-macam audio visual.

1. Poster
Poster merupakan kata-kata yang bisa di baca, bisa dilihat, dan tidak bisa di dengar. Selain itu, poster juga dilengkapi dengan gambar-gambar, kata-kata, berkolaborasi dengan warna sehingga membuat siswa tertarik untuk membaca poster tersebut. Poster bisa dijadikan sebagai media yang dapat digunakan untuk mendidik anak-anak supaya mematuhi setiap perintah yang diberikan oleh pengajar. Seperti poster  "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Jika poster dibuat dengan desain yang menarik dan menempelnya, guru kemudian mengarahkan supaya membaca, mengingat dan melakukannya.

2. Grafik
Contoh media visual berikutnya adalah media grafis. Media grafis merupakan jenis media visual karena menyampaikan pesan melalui simbol, angka-angka, garis-garis, titik-titik, untuk menjelaskan data statistik. Grafik dibuat semenarik mungkin yang bermaksud menarik suapaya garafik mudah dipahami. Media visual ini memiliki kelebihan yaitu, pemikiran lebih tajam, dapat membuat peserta didik mengerti isi materi lebih mendalam dan dapat membuat peserta didik berpikir lebih spesifik. 

3. Gambar atau Foto
Melalui gambar yang disajikan oleh pengajar, dapat mengalihkan perhatian siswa menjadi lebih fokus. karena kebanyakan anak lebih cepat memahami ketika melihat gambar-gambar. Misalkan guru hendak menjelaskan tentang "Kehidupan di Bawah Laut", maka siswa lebih menangkap gambar daripada penjelasan guru. Dengan menggunakan media gambar, imajinasi anak lebih berkembang. Selain dapat menggambarkan begitu banyak hal, harganya juga praktis, bisa juga didapat dari koran, majalah dan lain-lain. Itu semua bergantung pada kreatifitas guru dalam menciptakan media pembelajaran.

Dan yang perlu dipahami oleh guru bahwa setiap anak memiliki minat dan kebutuhannya masing-masing, misalnya anak yang tinggal  di perkotaan berbeda minatnya dengan anak yang tinggal di pedesaan. Dalam hal pembelajaran, bahan ajar dan penyampaian sedapat mungkin diselaraskan dengan minat dan kebutuhan anak tersebut. Ada anak yang dalam kemampuannya hanya bisa menggunakan media audio, ada juga anak yang memahami pelajaran dengan media visual, ada pula anak yang hanya memahami materi menggunakan media audiovisual, bahkan ada anak yang bisa memiliki kemampuan dengan media apa saja. Yang perlu diingat oleh setiap pengajar adalah memperhatikan kemampuan anak dan menyesuaikan. Walaupun tingkat kemungkinannya kecil bahwa seorang guru menyesuaikan pengajarannya dengan begitu banyak anak yang ditemui tetapi sebisa mungkin ada usaha dari pendidik untuk memenuhi minat dan kebutuhan yang berbeda. Dan sesuatu yang bisa menarik minat dan dibutuhkan anak, akan menarik perhatiannya, dengan demikian mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar.
Guru dipandang sebagai orang yang paling mengetahui kondisi belajar dan permasalahan belajar yang dihadapi oleh peserta didiknya, karena hampir setiap hari guru berhadapan dengan peserta didiknya.Karena itu, guru dituntut untuk kreatif dalam pembelajaran khususnya dalam menggunakan media,agar peserta didik dapat belajar secara efektif. Kreativitas menggunakan media dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Dalam kenyataannya, guru kurang kreatif dalam menggunakan media pembelajaran sehingga mengurangi minat belajar peserta didik.Tumbuhnya kreativitas di dalam diri guru memungkinkan terwujudnya ide perubahan dan upaya peningkatan terus menerus.[1]Artinya bahwa guru yang kreatif selalu mencari cara bagaimana agar proses pembelajaran semakin menarik dan menyenangkan.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam pembelajaran, guru dituntut untuk kreatif dalam penggunaan media, supaya peserta didik memiliki gairah dalam mengikuti pembelajaran dan juga terciptanya proses belajar yang efektif. Ketidaktahuan guru mengenai media menjadi masalah dalam hal terciptanya pembelajaran yang efektif,sehingga membuat peserta didik kurang gairah dalam belajar. Andar Arsyad mengatakan hal serupa yaitu, “Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap siswa.”[2]Artinya bahwa kehadiran media dalam pembelajaran membantu peserta didikuntuk lebih mengerti apa yang guru sampaikan dan membantu meningkatkan minat belajar peserta didik.

Supaya media yang digunakan itu efektif atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka guru juga perlu terampil dalam mengemasnya. Berbicara  mengenai keterampilan dalam mengajar sangat berkaitan dengan gaya guru dalam mengemas dan menyampaikan materi, serta tidak lepas dari kemampuan guru yang dimilikinya. Pada umumnya, guru yang terampil dalam mengajar adalah guru yang tidak hanya mengetahui teori, tetapi juga kreatif dalam artian mampu membawakan materi dengan menarik minat siswa dalam belajar disertai media pembelajaran.
            Hal ini berarti bahwa keterampilan guru itu bukan hanya lahir dari sebuah pelatihan tetapi juga dilakukan dan diasah secara perlahan-lahan sehingga menjadi guru yang terampil dalam mengajar, disertai dengan niat mendidik yang tulus, karena sangatlah berbeda seorang guru yang mengajar menggunakan ketulusan dengan seseorang yang kurang tulus. Karena tanggungjawab seorang guru mengajar dan membimbing siswa merupakan suatu tugas yang amat berat, sehingga diperlukan hati yang tulus untuk mengajar.

Dalam sistem pembelajaran yang semakin maju, fungsi guru sebagai pembawa pesan perlu dibantu dengan media agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien, seperti yang dikatakan oleh B. S. Sidjabat (2014:296) yang berpendapat, yaitu, “Dalam proses terjadinya kegiatan belajar efektif selalu diperlukan media atau alat bantu pembelajaran”. Media sangat penting dalam proses pembelajaran. Dalam kenyataannya ada guru yang belum menganggap penting media dalam pembelajaran.Jadi, guru seyogyanya bisa memahami bahwa media sangat membantu menciptakan proses pembelajaran secara maksimal, efektif dan efisien.


[1]Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, 190
[2]Andar arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Gra Findo Persada, 2007), 15



    

No comments: